Untuk lebih meningkatkan kompetensi lulusan dan kualitas PS Teknik Mesin Unimus, maka PSTM Unimus melalui Fakultas Teknik (FT) Unimus telah menjalin kerjasama dengan Persatuan insinyur Indonesia (PII) wilayah Jateng, yang bentuk kerjasamanya diantaranya penyiapan Program Pendidikan Profesi Insinyur di Teknik Mesin Unimus. Seperti yang dimuat di harian Kedaulatan Rakyat yang berjudul “FT Unimus-PII Jateng Teken moU” berikut ini:
SEMARANG (KR)-Fakultas Teknik (FT) Uníversitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Jawa Tengah terkait dengan penyíapan Program Pendidikan Profesi Insinyur di Kampus IV Unimus Jl Kasipah Semarang, kemarin.
MoU ditandatangani Dekan FT Dr RM Bagus Wirawan ST MT dan Ketua PII Jateng Ir Wisnu Suharto Dipl HE IPU ACPE, disaksikan WR III Unimus Drs. Samsudí Rahardjo MM MT serta sejumlah pe-ngurus PII dan para pejabat struktural FT. Unímus. Acara diisi pula dengan paparan ‘Pendidikan Profesí Insinyur’ oleh Dr Ir Supari MT (Ketua Bidang Iptek PII Jateng). “Dalam UU Keinsínyuran dan UU Perguruan Tinggi terdapat kesamaan tujuan yang menjadikan perlunya penambahan Profesi Insinyur Indonesia. Saat ini Indonesia butuh 120 ribu profesi insinyur berkualitas untuk pembangunan infrastruktur Indonesia. Program ini bisa ditempuh dengan pendidikan profesi insinyur setelah lulus S1 prodi keteknikan,” ujar Wisnu Suharto. Lebih lanjut menurut Wisnu Suharto, saat ini pemerintah memberi mandat 40 perguruan tinggi (PT) negeri dan swasta untuk menjalankan pendidikan profesí insinyur. Namun dirinya berharap semua PT yang memiliki fakultas teknik (termasuk di J ateng) meski belum diberi mandat, tetap mempersíapkan diri untuk rnembuka pendidikan profesi insinyur. Sehingga saat diizinkan membuka pendidikan profesi insinyur bisa langsung action atau bergerak.
Dengan adanya kerjasama ini semoga kedepannya PSTM Unimus bisa berkiprah dalam memenuhi kebutuhan Insinyur berkualitas di Indonesia dan semakin meningkatkan mutu dan kualitasnya (RJP).
Comments are closed.